Minggu, 24 Agustus 2014

DEAR TRANSFORMERS






“Percaya sama aku deh, ti. Kalau suka sama orang tapi diam-diam itu nanti sakitnya bakal sendirian.”

“Biarin aja. Kalau misalnya sakit, nanti juga bisa sembuh sendiri.”

 “Oh, yaa? Tapi enggak selamanya hati bisa mengobati lukanya sendiri,” dia menggeleng. “Kamu jadi cowok kok penakut banget sih? Kamu takut kenapa?”

“Aku takut dia pergi,” Jawabku pelan. “Lagipula aku suka grogi kalau ngomong sama cewek, ki.”

“Lah?! Ini kamu ngomong sama aku biasa aja?! Aneh kamu, ah.”

“Yaa.. Aku juga bingung nih.” Aku sedikit mengangkat bahu.

“Kalau tidak bisa mengungkapkan langsung, pakai lagu atau tulisan juga bisa. Kamu bikin surat, puisi, cerpen atau kirim SMS juga boleh.”

“Udah.” Kataku pelan. “Dulu waktu itu aku coba SMS ngetik ‘Aku suka kamu’, tapi yang kekirim malah—“

“Apa?”

“Udah nonton Transformers 3 belum?”

Dia menatapku selama kurang lebih 3 detik sebelum akhirnya menarik nafas panjang dan menggelengkan kepalanya. Tidak lama kemudian dia mengambil garpu yang ada diatas meja. Jemarinya yang lentik memegang gagang garpu lalu mengambil sedikit pasta yang mungkin sekarang rasanya sudah tidak begitu hangat lagi karena sejak kami berbicara tadi, pasta tersebut tidak pernah disentuh olehnya. Aku hanya menggaruk-garuk kepala, ketika melihat dia menatapku, walaupun kepalaku sebenarnya tidak gatal sama sekali.
 
Setelah pasta yang ada di garpunya masuk ke dalam mulutnya, dia kembali melihatku sebentar tapi setelah itu dia tidak menggeleng-gelengkan kepalanya lagi seperti sebelumnya. Dia hanya tersenyum tidak jelas. Mungkin sedang menahan tertawa.

“Kenapa sih kamu tiap makan di sini pesannya selalu nasi goreng? Padahal kan ini restoran pasta.” Tanyanya sambil melilit-lilitkan pasta dengan garpunya.

“Habis porsinya cuma sedikit.” Jawabku. “Lagi aku juga bingung, mi ngembang terus ditambahin saos doang kenapa harganya bisa sebegitu mahal. Aku sih mendingan bikin indomi. Selain karena harganya murah, indomi itu—“

“Apa?”

“Yaa.. Murah.”

“Hahahaha!”

Dia hanya tertawa setelah mendengar jawabanku. Mungkin sudah puluhan kali dia mendengar jawaban seperti itu dariku. Karena hampir setiap kali makan di restoran pasta ini, aku selalu memesan menu nasi goreng. Sebab aku menganggap, makan mi di tempat seperti ini merupakan hal yang mubazir dan aku juga selalu membandingkannya dengan indomi.

Buat aku seenak-enaknya mi yang ada di dunia ini hanya indomi lah yang mempunyai rasa paling enak. Mungkin resep indomi itu salah satu resep makanan yang dibawa Adam dari surga sewaktu ia diturunkan ke bumi. Eh, enggak deh. Bercanda.

Riski Fitriliyani.

Itu adalah nama perempuan yang ada di depanku. Tetapi aku biasa memanggilnya Kiki. Usianya 2 tahun di bawahku. Dan aku menyukainya. Sumpah! Kali ini aku tidak bercanda.

Seperti yang mungkin kalian duga sebelumnya, kalau aku pasti diam-diam menyukainya. Seperti kata twit-twit akun buzzer berkedok galau-galauan, akun itu bilang kalau Wanita dan Pria itu tidak bisa bersahabat. Karena mungkin salah satu atau keduanya pasti mempunyai perasaan suka

Ya! Aku suka dia. Dia tidak tahu kalau aku menyukainya atau pura-pura tidak tahu kalau aku menyukainya. Tapi yang pasti aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku. Aku menyukainya diam-diam dalam hati, karena jika bilang-bilang aku hanya takut membuatnya pergi.

Semoga Tuhan bersama hamba-hambanya yang menyukai sahabatnya sendiri.

“Eh, ti. Ini lagu Jikustik yang judulnya apa?” Tanyanya dengan tiba-tiba.

Aku diam sejenak mencoba untuk fokus mendengarkan lagu yang diputar dari MP3 player yang sepertinya ada di meja kasir. Sayup-sayup aku mendengar suara seraknya Pongki Barata sang vokalis mengalun di speaker restoran.

Ketika selamanya pun harus berakhir.
Akhirilah ini dengan indah.
Kau harus relakan setiap kepingan Waktu dan kenangan.

“Ooh.. ini judul lagunya Akhiri Dengan Indah,” Jawabku. “Eh, tapi kayanya dari tadi yang diputar lagu Jikustik mulu ya. Aku baru sadar. Mas-masnya lagi galau mungkin ya, Ki?”

“Hahaha! Iya kali,” Balasnya. “Eh, tapi sayang ya. Pongki keluar dari Jikustik, padahal lagu-lagu ciptaannya enak-enak.”

“Iya, sayang banget.  Eh, tapi kamu tahu gak—“

“Enggak.”

“Yee.. belom selesai kali.” Aku geregetan dibuatnya.

“Hahaha! Iya.. iya.. Maaf bos.” Katanya. “Kamu mau bilang apa? Mau kasih tahu apa?”

Aku mau kasih tahu kalau aku suka kamu.Hehehe.
Yes! Aku berani ngomong langsung di depan kamu. Walaupun dalam hati.

“Iyaa." lanjutku. "Kamu tahu gak—“

“Enggak.”

“Eeeh.. Aku jambak nih ya!!” Ketusku sambil sedikit ‘pura-pura marah’.

“Hahahahaha!! Cielah marah. Maaf.. maaf.. Hahaha.. Kenapa.. kenapa?

“Kamu tahu gak waktu zamannya Pongki, lagu-lagu Jikustis itu bertema cinta tapi tanpa kata ‘cinta’ di dalam liriknya.”

“Oh ya? Hebat juga. Bisa kaya begitu yaa.”

“Iya. Artinya apa? Itu artinya yang namanya cinta itu tidak perlu untuk diungkapkan. Seperti layaknya lagu-lagu Jikustik sewaktu zaman Pongki.”

“Sotoy deh ah.Hahaha”

“Eh, itu faktanya waktu Jikustik di zaman Pongki. Aku gak sotoy”

“Eh, tunggu deh. Kamu bilang sewaktu zaman Pongki? Berarti habis Pongki keluar terus diganti vokalis baru—“

“Iya.. Seperti yang kayanya kamu pikirkan.” Aku memotong kata-katanya. “Setelah Pongki keluar, kata ‘cinta’ mulai dimasukan ke dalam lirik lagu-lagu bertema cintanya Jikustik.” 

“Itu artinya apa? Artinya selama-lamanya kamu menyembunyikan cinta kelak akhirnya akan diungkapkan juga.”

“Yee.. Sotoy ih.”

“Hahahahaa... Udah ah, pulang yuk! Udah malam. Besok hari senin nih.”

"Iya besok senin. Harga naik."

"Ih.. apaan sih. Garing. Hahahaha"

"Hahahaa"

*

kiki6690 is now online

kiki6690: BUZZ!!
kiki6690: DOR!
kiki6690: kaget gak, ti?!! Hahahaha
saktiaOne: enggak tuh. Hahaha
kiki6690: ih gitu… hahaha
kiki6690: ti!
saktiaOne: apa, ki?
kiki6690: makasih ya lagunya. Hehehe
kiki6690: suratnya jugaa. :)
saktiaOne: iya.. sama-samaaaaaa… hehehehe :D
kiki6690: Aku kaya member JKT48 ya, dibikinin lagu sama dikasih surat. :p
saktiaOne: hahahaha... :)) 
kiki6690: ti!
saktiaOne: apa?
kiki6690: mau tanyaaa…
kiki6690: kenapa baru bilang sekarang? :)
saktiaOne: kata kamu minggu lalu….
saktiaOne: selama-lamanya menyembunyikan perasaan suka...
saktiaOne: kelak akhirnya akan diungkapkan juga. hehehe
saktiaOne: yaudah gituu.. hehehe
kiki6690: kenapa dulu gak pernah bilang?
saktiOne: aku takut kamunya pergi.
saktiaOne: hehehehe
kiki6690: enggak laaah. justru kalau aku pergi, aku bakal menjadi orang yang paling jahat.
kiki6690: hehehehe
saktiaOne: hehehehe
kiki6690: terima kasih ya, ti.
saktiaOne: iya, ki. aku yang harusnya bilang terima kasih.
kiki6690: hehehe
saktiaOne: ki…
kiki6690: iya? Kenapa ti?
saktiaOne: aku masih boleh kan datang ke pernikahanmu sabtu depan?
kiki6690: eh… itu mah harus atuh. awas loh kalau gak datang.
kiki6690: hehehehe
saktiaOne: datang sendiri boleh kan? hehehe
kiki6690: boleeeeeh! buat kamu mah bebaaas. Hehehe..
saktiaOne: hehehehe
kiki6690: eh, ti…
saktiaOne: apa?
kiki6690: udah nonton transformers 4 belum?

***


Bekasi, 24 Agustus 2014.



Cerpen ini pernah dipublikasikan di Web-nya @KomtungTV dengan judul Akhiri Dengan Indah.  http://www.komtungtv.com/detailarticle.php?vid=131&pid=9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar